Kamis, 13 Agustus 2015

Cara Konfigurasi DNS Server pada Debian 7




Assalammualaikum.wr.wb


Apa kabar teman-teman, sahabatku? Kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu tentang bagaimana cara konfigurasi DNS Server pada Linux Debian 7 .

Sebelum saya berlanjut ke materi diatas tentang bagaimana konfigurasi DNS Server pada Linux Debian 7 , saya akan sedikit membahas/mengingatkan kembali tentang  apasih DNS itu, seperti apa sejarah sigkat adanya DNS itu, dan bagaimana DNS itu bekerja.


Pengertian DNS
Domain Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol). DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki keunggulan seperti:
  • Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
  • Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
  • Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya. IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan komputer lainnya.
  
Sejarah singkat DNS.
Sebelum dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet, file ini dikelola secara terpusat dan di setiap loaksi harus di copy versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita harus copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet, lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke sebuah IP mis 192.168.17.254. Jadi DNS dapat di analogikan pada pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP Address.
Bagaimana DNS Bekerja?
Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.

  • Resolvers mengirimkan queries ke name server
  • Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
  • Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server.
 Mungkin hanya itu yang dapat saya paparkan tentang pembahasan singkat mengenai DNS, Selanjutnya kita berlanjut ke materi yang di atas yani bagimana cara konfigurasi DNS Server pada Linux Debian 7.



Setelah instalasi Sistem Operasi Debian 7 selesai, selanjutnya untuk tahap pertama adalah mengkonfigurasi Network/jaringan nya terlebih dahulu agar saling terhubung baik dengan klien maupun dengan internetnya.



1.      Buka debian , lalu buka Terminal dan masuk sebagai Super User
2.      Kemudian instalasi bind9 dengan  Ketik  apt-get install bind9
3.      Lalu pindaah ke direktori bind  cd /etc/bind
4.      Ketik pico named.conf.default-zones
 Tambahkan script paling bawah  seperti gambar berikut:
         
Lalu simpan
5.      Lalu copy db local dengan Ketik cp db.local db.server
6.      Lalu copy db 127 Ketik  cp db.127 db.192
7.      Edit script pada db local Ketik  pico db.server  Ganti script dengan :
              
Lalu simpan 
8.      Lalu Ketik pico db.192 Buat script berikut:
              
Lalu simpan
9.      Lalu tambahkan  dns dan nameserver tersebut ke file resolv dengan ketik pico /etc/resolv.conf
 
            Lalu simpan
10.  Lalu restart bind9 dengan perintah /etc/init.d/bind9 restart
11.  Lalu lakukan service networking dengan ketik pico /etc/network/interfaces
Dan buat script seperti dibawah ini (cocok kan dengan nama domain dan IP server yang Anda buat)
         
Setelah itu simpan
12.  Lalu restart dengan ketik /etc/init.d/networking restart
13.  DNS selesai dengan mencek pada nslookup, seperti dibawah ini :
Jika terjadi kesalahan berarti dns belum berhasil , untuk itu cek lagi pada:
·        Pico named.conf
·        Pico db. nama domain
·        Pico db. nameserver address
·        Pico  /etc/resolv.conf
·        Pico /etc/network/interfaces


Nah bagaimana sahabat, teman-teman semua tentang pembahasan kali ini. silahkan bagi yang ingin berkomentar, kritik, saran maupun pertanyaan bisa langsung mengisis form yang telah terserdia di bawah.

Terima Kasih 
Salam Sukses

Tidak ada komentar:

Posting Komentar