Assalammualaikum.wr.wb
Apa
kabar teman-teman, sahabatku? Kali ini saya akan berbagi sedikit ilmu
tentang bagaimana cara konfigurasi DNS Server pada Linux Debian 7 .
Sebelum saya berlanjut ke materi diatas tentang bagaimana konfigurasi DNS Server pada Linux Debian 7 , saya akan sedikit membahas/mengingatkan kembali tentang apasih DNS itu, seperti apa sejarah sigkat adanya DNS itu, dan bagaimana DNS itu bekerja.
Pengertian DNS
Domain
Name System (DNS) adalah distribute database system yang digunakan
untuk pencarian nama komputer (name resolution) di jaringan yang
mengunakan TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).
DNS biasa digunakan pada aplikasi yang terhubung ke Internet seperti
web browser atau e-mail, dimana DNS membantu memetakan host name sebuah
komputer ke IP address. Selain digunakan di Internet, DNS juga dapat
di implementasikan ke private network atau intranet dimana DNS memiliki
keunggulan seperti:
- Mudah, DNS sangat mudah karena user tidak lagi direpotkan untuk mengingat IP address sebuah komputer cukup host name (nama Komputer).
- Konsisten, IP address sebuah komputer bisa berubah tapi host name tidak berubah.
- Simple, user hanya menggunakan satu nama domain untuk mencari baik di Internet maupun di Intranet.
DNS dapat disamakan fungsinya dengan buku telepon. Dimana setiap
komputer di jaringan Internet memiliki host name (nama komputer) dan
Internet Protocol (IP) address. Secara umum, setiap client yang akan
mengkoneksikan komputer yang satu ke komputer yang lain, akan
menggunakan host name. Lalu komputer anda akan menghubungi DNS server
untuk mencek host name yang anda minta tersebut berapa IP address-nya.
IP address ini yang digunakan untuk mengkoneksikan komputer anda dengan
komputer lainnya.
Sejarah singkat DNS.
Sebelum
dipergunakannya DNS, jaringan komputer menggunakan HOSTS files yang
berisi informasi dari nama komputer dan IP address-nya. Di Internet,
file ini dikelola secara terpusat dan di setiap loaksi harus di copy
versi terbaru dari HOSTS files, dari sini bisa dibayangkan betapa
repotnya jika ada penambahan 1 komputer di jaringan, maka kita harus
copy versi terbaru file ini ke setiap lokasi. Dengan makin meluasnya
jaringan internet, hal ini makin merepotkan, akhirnya dibuatkan sebuah
solusi dimana DNS di desain menggantikan fungsi HOSTS files, dengan
kelebihan unlimited database size, dan performace yang baik. DNS adalah
sebuah aplikasi services di Internet yang menerjemahkan sebuah domain
name ke IP address. Sebagai contoh, www untuk penggunaan di Internet,
lalu diketikan nama domain, misalnya: yahoo.com maka akan di petakan ke
sebuah IP mis 192.168.17.254. Jadi DNS dapat di analogikan pada
pemakaian buku telepon, dimana orang yang kita kenal berdasarkan nama
untuk menghubunginya kita harus memutar nomor telepon di pesawat
telepon. Sama persis, host komputer mengirimkan queries berupa nama
komputer dan domain name server ke DNS, lalu oleh DNS dipetakan ke IP
Address.
Bagaimana DNS Bekerja?Fungsi dari DNS adalah menerjemahkan nama komputer ke IP address (memetakan). Client DNS disebut dengan resolvers dan DNS server disebut dengan name servers. Resolvers atau client mengirimkan permintaan ke name server berupa queries. Name server akan memproses dengan cara mencek ke local database DNS, menghubungi name server lainnya atau akan mengirimkan message failure jika ternyata permintaan dari client tidak ditemukan. Proses tersebut disebut dengan Forward Lookup Query, yaitu permintaan dari client dengan cara memetakan nama komputer (host) ke IP address.
- Resolvers mengirimkan queries ke name server
- Name server mencek ke local database, atau menghubungi name server lainnya, jika ditemukan akan diberitahukan ke resolvers jika tidak akan mengirimkan failure message
- Resolvers menghubungi host yang dituju dengan menggunakan IP address yang diberikan name server.
Setelah instalasi Sistem Operasi Debian 7 selesai,
selanjutnya untuk tahap pertama adalah mengkonfigurasi Network/jaringan
nya terlebih dahulu agar saling terhubung baik dengan klien maupun
dengan internetnya.
1. Buka
debian , lalu buka Terminal dan masuk sebagai Super User
2. Kemudian
instalasi bind9 dengan Ketik apt-get install bind9
3. Lalu
pindaah ke direktori bind cd /etc/bind
4. Ketik
pico
named.conf.default-zones
Tambahkan
script paling bawah
seperti gambar berikut:
Lalu simpan
5. Lalu
copy db local dengan Ketik cp db.local db.server
6.
Lalu copy db 127 Ketik cp db.127 db.192
7.
Edit script pada db local Ketik pico db.server Ganti
script dengan :
Lalu
simpan
8. Lalu
Ketik pico
db.192 Buat script berikut:
Lalu
simpan
9. Lalu
tambahkan dns dan nameserver tersebut ke
file resolv dengan ketik pico
/etc/resolv.conf
Lalu simpan
10. Lalu
restart bind9 dengan perintah /etc/init.d/bind9 restart
11. Lalu lakukan
service networking dengan ketik pico /etc/network/interfaces
Dan
buat script seperti dibawah ini (cocok kan dengan nama domain dan IP server
yang Anda buat)
Setelah itu simpan
12. Lalu
restart dengan ketik /etc/init.d/networking restart
13. DNS
selesai dengan mencek pada nslookup, seperti dibawah ini :
Jika terjadi kesalahan berarti dns belum
berhasil , untuk itu cek lagi pada:
·
Pico named.conf
·
Pico db. nama domain
·
Pico db. nameserver address
·
Pico
/etc/resolv.conf
·
Pico /etc/network/interfaces
Nah bagaimana
sahabat, teman-teman semua tentang pembahasan kali ini. silahkan bagi yang
ingin berkomentar, kritik, saran maupun pertanyaan bisa langsung
mengisis form yang telah terserdia di bawah.
Terima Kasih
Salam Sukses
Tidak ada komentar:
Posting Komentar